KOBA - Segarnya buah anggur serta kelengkeng dicicipi oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman beserta tamu undangan warnai peresmian tempat edukasi Agrowisata Gerbang Naga Langit (Sky Dragon Gate Farm), Minggu (06/08/2023) sore di Kelurahan Padang Mulia.
Terlihat antusiasme masyarakat sekitar memecah hening suasana sore di tempat wisata dan edukasi baru di Bangka Tengah ini.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman yang turut hadir, menyampaikan dukungan penuhnya atas kehadiran tempat agrowisata Sky Dragon Gate Farm.
"Kami sangat mengapresiasi kehadiran Agrowisata Gerbang Naga Langit (Sky Dragon Gate Farm) yang dikelola oleh Pak Yohanes Yudistira dan istri memberi sumbangsih positif kepada masyarakat sekitar sehingga mampu membawa perubahan perekonomian teman-teman di sini," ujar Algafry.
Apa yang dilakukan oleh pak Yohanes, bagi Algafry sangat jarang dilakukan.
"Hal yang dilakukannya bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya tentang mimpi tapi hari ini telah benar-benar diwujudkan. Terbukti panen yang telah kita coba tadi, ada anggur rasa mangga. Kemudian buah kelengkeng dengan daging yang tebal juga jambu biji. Semuanya luar biasa," ungkap Orang Nomor Satu di Bangka Tengah ini.
Ia berharap, peresmian hari ini menjadi cikal bakal pembangunan di Bangka Tengah.
"Semoga apa yang dilakukan ini dapat menjadi barometer bagi yang lainnya untuk ikut serta menciptakan suasana serupa dan bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya," harap Algafry.
Tak lupa, Algafry juga mengajak bersama-sama menyukai makan buah.
"Mari bersama sama makan buah! Karena ini salah satu program pemerintah dalam upaya mencegah stunting," tutup Algafry.
Sementara itu, Yohanes pemilik tempat Agrowisata Gerbang Naga Langit, saat dijumpai, mengatakan, membangun tempat ini bermula dari sebuah mimpi.
"Maret tahun 2020 kami memulai agrowisata ini. Gerbang Naga Langit kami ambil, memiliki harapan bagi yang masuk kesini seperti naga yang merupakan sebuah imajinasi lalu membangun imajinasinya dan bermimpi setinggi langit. Jadi, jangan takut untuk bermimpi!" terangnya tentang pemaknaan tersirat dari penamaan tempat wisata sekaligus edukasi ini.
Memilih buah anggur untuk dibudidaya, menurut Yohanes bukan tanpa alasan.
"Anggur dapat berbuah di daerah yang panas terutama di Indonesia dan saya percaya buah anggurnya jauh lebih baik. Kalau di luar negeri, anggur hanya berbuah satu tahun sekali di musim panas saja namun di Indonesia hampir sepanjang tahun dan bisa kita sesuaikan dan atur waktunya," terang Yohanes.
Baginya, anggur punya daya tarik yang luar biasa dan tidak membutuhkan lahan yang luas.
"Tanpa lahan yang luas, kita bisa budidaya buah-buahan. Saya ingin menunjukkan kepada teman-teman bahwa hanya dengan menggunakan media planterbag bisa dilakukan asalkan kena matahari,’’ ajak Yohanes.
Untuk pupuknya, Yohanes memilih bahan yang berasal dari rumah tangga, seperti air beras, air ikan, air cuci daging juga kulit bawang direndamin untuk disiram dan disemprotkan, jadi tidak perlu pestisida.
“Bayangkan, kalau semua rumah bisa menanam cabe di polybag tidak akan terjadi inflasi. Kalau satu rumah menanam satu pohon jambu, bayangkan udara akan menjadi segar," ajak Yohanes seraya mengajak untuk tidak khawatir yang memiliki lahan tidak luas.
Turut dihadiri Ketua DPRD Bateng, Perwakilan Polres Bateng, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, Perwakilan Dinas Pariwisata Bangka Belitung, Kepala Dinas Pariwisata Bangka Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah, Ketua TP-PKK Bangka Tengah, Camat Koba, Lurah Padang Mulia, Lurah Berok, Uskup Pangkalan Raya, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat Kelurahan Padang Mulia dan Kelurahan Simpang Perlang.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah
Penulis: Karina Ningsih
Editor: Kumala Sari Dewi
Fotografer: Redoh Soniman
LEAVE A REPLY