KOBA – Masih dalam euforia perayaan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kabupaten Bangka Tengah kembali menggelar pawai karnaval. Acara yang diadakan setahun sekali ini berlangsung pada Selasa (22/08/2023), dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga menjelang sore.
Dengan mengusung berbagai tema, sebanyak 117 peserta yang berasal dari seluruh SD, SMP, SMA, umum, hingga OPD se-Bangka Tengah ini, ramai-ramai berarakan mulai dari Pasar Modern sampai garis akhir di Alun-alun Kota Koba.
Terlihat antusiasme peserta dan penonton semakin meningkat setiap tahunnya, mengingat tahun ini status pandemi sudah resmi dicabut. Turut hadir, Algafry Rahman, Bupati Bangka Tengah yang didampingi Eva Algafry, Ketua TP-PKK, serta Forkopimda Kabupaten Bangka Tengah berada ditengah-tengah ribuan masyarakat yang menyaksikan karnaval.
"Setelah sebelumnya kita mengadakan karnaval khusus PAUD dan kemarin baris-berbaris, sekarang Kota Koba diramaikan lagi dengan pawai karnaval yang mempertontonkan ide-ide kreatif para peserta," kata Algafry takjub.
Kreativitas yang ditampilkan oleh para peserta menjadi poin yang diapresiasi Bupati. Antusiasme para peserta menuangkan kreativitas menjadi sebuah karya dilihat oleh ribuan penonton.
“Berbagai macam tema yang mereka suguhkan, termasuk kritik untuk kemajuan Bangka Tengah, berbagai dinamika di masyarakat yang mereka angkat sebagai tema dan saya rasa perlu jadi perhatian kita bersama," sambung Bang Ayi sapaan akrab Bupati.
Dirinya pun berharap, permasalahan di masyarakat ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Pemkab Bangka Tengah.
"Mudah-mudahan, 'jeritan' yang kita lihat dan dengar tadi, dapat menjadi bahan evaluasi kita bersama," harap Orang Nomor Satu di Bangka Tengah ini.
Seusai perhelatan karnaval, kembali dilakukan Gerakan Peduli Lingkungan yakni aksi turun ke jalan dengan memungut sampah di sepanjang rute pawai dengan memasukkan sampah ke dalam kantong plastik hitam yang telah disediakan oleh Komunitas Peduli Lingkungan Bangka Tengah.
Kegiatan yang membutuhkan kesadaran diri sendiri ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi budaya yang melekat di masyarakat.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah
Penulis: Onie R. Bana
Editor: Kumala Sari Dewi
Fotografer: Redoh Soniman











LEAVE A REPLY