KOBA - Guna mengasah kemampuan bakat dan minat di bidang ilmu jurnalistik dan literasi digital para siswa-siswi SMP Negeri 1 KOBA menggelar pelatihan jurnalistik dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfosta) Kabupaten Bangka Tengah, tepatnya bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) bertempat di Ruang Pertemuan SMP N 1 KOBA, Rabu (31/03/2021).
Hana Meilani, S.P., selaku Kepala Sekolah SMP N 1 KOBA mengatakan, pelatihan jurnalistik kali ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan tambahan bagi para siswa dalam menuangkan ide dan pemikirannya ke dalam sebuah karya tulis.
“Kami memberikan pelatihan ini bukan saja sekedar mengenal pekerjaan para jurnalis, tapi pelatihan ini memberikan pemahaman yang mendalam bahwa menjadi seorang jurnalis harus memahami berbagai aspek dan disiplin ilmu," ujar Hana.
Pelatihan ini dilakukan mengingat SMP N 1 Koba sudah memiliki wadah untuk para siswanya dalam mengasah kemampuan menulis dengan adanya Majalah Sekolah Bestari yang terbit setiap 3 bulan sekali.
Sementara itu, Kumala Sari Dewi, S.I.Kom selaku narasumber pertama-tama menjelaskan kepada peserta pelatihan yang diikuti sebanyak 37 siswa perwakilan kelas 7, 8, 9 ini, tentang apa yang dimaksud dengan Jurnalistik. Ia memaparkan, kata jurnalistik berasal dari kata journalistic yang berarti kegiatan kewartawanan atau pemberitaan. Jurnalistik merupakan proses kegiatan mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa. Sedangkan media massa diantaranya ada media Elektronik, Cetak, Radio, Televisi, Majalah, Tabloid, Koran, dan Internet.
“Dalam berita lengkap itu memiliki unsur 5W + 1 H yakni, What Apa yang terjadi, Who Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu, When Kapan kejadiannya, Where Di mana terjadinya, Why Kenapa hal itu terjadi, How Bagaimana proses kejadiannya," terangnya.
Selain memberikan materi dasar tentang jurnalistik, Ia juga memberikan pelatihan tentang menulis berita dan artikel dengan penggunaan bentuk piramida terbalik yang bertujuan agar pembaca lebih mudah mengetahui inti yang ingin disampaikan pada berita.
"Metode ini memiliki struktur yang unik, inti berita biasanya ditulis pada alinea pertama, kemudian disusul dengan data penting pada alinea-alinea berikutnya, penjelasan tambahan dan ditutup dengan informasi lain yang sifatnya bukan informasi utama," terang Dewi.
Kepada para siswa SMP N 1 KOBA, Ia juga meminta agar lebih bijak berkomunikasi di zaman sekarang. Khususnya dalam menggunakan media sosial sebagai wadah menulis dan membaca. Dengan harapan setiap karya tulis bisa bermanfaat bagi para siswa dan kalangan banyak.
Dijelaskan juga dalam dunia jurnalistik, fakta dalam berita biasanya berupa kejadian atau peristiwa, namun dapat juga berupa suatu kecenderungan, situasi, kondisi dan interpretasi yang benar-benar dinyatakan oleh sebuah sumber berita, bukan pernyataan sang wartawan, penulis atau redaktur.* (RIS/WEE/Foto: RIS)
Sumber : Diskominfosta Bangka Tengah
LEAVE A REPLY