KOBA - Berbagai upaya terus dilakukan banyak pihak untuk menormalkan kembali harga tandan buah segar (TBS) sawit di berbagai daerah, tak terkecuali di Bangka Tengah. Salah satu diantaranya yakni rapat dengar pendapat yang diinisiasi oleh Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Bangka Tengah bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Rabu (13/07/2022).
Dalam rapat tersebut hadir pelaku usaha perkebunan kelapa sawit serta perwakilan petani yang ada di Kabupaten Bangka Tengah dan Pemerintah Daerah Bangka Tengah, duduk bersama menyamakan perspektif guna mengambil langkah-langkah konkret bersama menyikapi permasalahan sawit yang cukup meresahkan masyarakat hingga saat ini.
Wakil Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus mengatakan, ketidakjelasan perdagangan tata niaga persawitan di Indonesia saat ini menyumbang pengaruh yang cukup besar terhadap merosotnya harga sawit hingga ke daerah-daerah.
"Pada pertemuan dengan pelaku usaha kelapa sawit ini didapati bahwa kebijakan dari pusat seperti pajak ekspor ditambah pungutan ekspor terhadap CPO dinilai cukup tinggi dan memberatkan bagi mereka sehingga secara tak langsung hal tersebut ikut menyumbang daya beli ke petani sawit menjadi rendah,"ungkap Batianus.
Menurutnya, pemerintah pusat agar mencabut kebijakan tersebut sehingga harga beli di tingkat petani ikut meningkat.
"Tak hanya itu, armada angkut perkapalan juga perlu dibantu dan diupayakan oleh pemerintah pusat yang menjadi kendala lainnya di tingkat pelaku usaha perkebunan sawit," sambung Batianus.
"Untuk petani tetap bersabar dan bersemangat dalam melakukan usaha pertaniannya. Yakinlah ke depan ada harapan," ujar Batianus optimis.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Sugianto, mewakili Bupati Bangka Tengah, mengatakan, Pemkab Bangka Tengah sudah melakukan berbagai upaya secara komperehensif dan berkelanjutan sejak dikeluarkannya kebijakan dari pemerintah pusat.
Dimulai dari lingkup wilayah Bangka Tengah sampai dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah dilakukan.
“Puncaknya, belum lama ini Bupati berkunjung ke Kementerian Perdagangan serta menghadiri langsung Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit se-Indonesia dan menandatangani 13 komitmen yang dipimpin oleh Bupati Kalimantan Tengah juga diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan," ungkap Sugianto.
"Tanggal 15 Juli ini, akan ada pertemuan kembali Bupati se-Indonesia dengan Presiden yang merupakan kelanjutan dari rangkaian upaya nyata yang kita lakukan, terutama Bangka Tengah untuk mengakomodir suara rakyat kita sampaikan ke pemerintah pusat," sambungnya.
Sugianto melanjutkan, Pemkab terus bergerak melakukan upaya terbaiknya, meminta OPD terkait dimulai dengan memantau harga TBS setiap harinya di pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Bangka Tengah untuk memprediksi potensi desa mana terendah harga TBSnya.
"Mohon kerja samanya dalam kurun waktu ke depan secara berkelanjutan. Hal ini kami sampaikan untuk mengumpulkan sebagai laporan konkret kepada pimpinan kami,” ungkapnya.
“Sehingga memudahkan kami memetakan, melakukan kroscek sampai dengan analisis sebagai landasan dalam membuat sebuah kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan petani kita dan keberlangsungan sektor perkebunan sawit di Bangka Tengah," tutup Sugianto seraya berharap keadaan ini tidak menyurutkan semangat pelaku usaha maupun petani perkebunan sawit di Bangka Tengah.
Turut dihadiri Ketua DPRD Bangka Tengah, Wakil Ketua 2 DPRD Bangka Tengah, Sekretaris Dewan Bangka Tengah beserta anggota DPRD Bangka Tengah, Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah beserta jajaran, Kepala Dinas Perindagkop-UKM Bangka Tengah beserta jajaran, Kepala DPMPTK Bangka Tengah dan Wakil APKASINDO Bangka Belitung.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah
Penulis: Karina Ningsih
Editor: Kumala Sari Dewi
Fotografer: Dody F
LEAVE A REPLY