PANGKALANBARU – Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP-UKS/M) Bangka Tengah (Bateng) menggelar Gebyar Edukasi Kesehatan Remaja Tahun 2023 Tahap II, Senin (20/11/2023), dengan tema Tips Diet Sehat, Remaja Glowing Bebas Anemia. Sosialisasi kesehatan untuk remaja ini digelar di Ruang Tanjung Kelayang, Hotel Santika, Pangkalanbaru, dan diikuti oleh perwakilan siswa SMP-SMA sederajat se-Bateng.
Saat membuka acara, Eva Algafry selaku Ketua TP-UKS/M Bateng, didampingi Maia Era Susanto selaku Wakil Ketua I TP-PKK Bateng, mengharapkan para peserta bisa interaktif dengan narasumber untuk memperoleh ilmu gizi sebanyak-banyaknya. Dengan keseriusan mengikuti sosialisasi ini, diharapkan siswa dan guru yang aktif di UKS/M bisa membagikan kembali ilmu yang didapat ke lingkungan sekolahnya.
“Setiap diri kita bisa menjadi promotor kesehatan. Kita tidak bisa hanya berharap pada promotor kesehatan yang ada di puskesmas karena jumlahnya saja terbatas, tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat dan lapisan. Nah, dengan adanya edukasi ini, mari kita sebarkan kembali ilmu yang didapat sehingga teman, keluarga, bisa ikut sehat dengan pola makan yang benar dan sehat,” terang Eva.
Dengan mengundang narasumber seorang nutrisionis yang telah berkibar di bidangnya, Dr. Rita Ramayulis, DCN., M.Kes., sosialisasi ini mengupas tuntas pola makan yang tepat untuk remaja. Disinyalir, pola makan yang tepat akan meningkatkan kualitas penampilan kulit yang dalam istilah terkini disebut glowing (kulit sehat berkilau).
Kesehatan kulit ini bisa didapatkan jika gizi tercukupi dan kadar hemoglobin dalam darah normal sehingga tidak anemia. Rencana besarnya, dengan menghindari anemia, maka kualitas hidup remaja akan lebih baik dan memiliki modal yang kuat untuk kesehatan di usia dewasa, baik fisik maupun mental, bahkan termasuk pencegahan stunting.
“Khususnya untuk perempuan yang nantinya akan memiliki tugas hamil dan melahirkan. Kenapa? Karena remaja perempuan mengalami haid setiap bulannya. Makanya harus diperbaiki asupan gizinya, juga diminum tablet tambah darahnya. Bapak/Ibu Guru juga harus memantau, apakah siswi-siswinya tertib meminum tablet tambah darah ini,” ujar Rita disela-sela materinya.
Sederhananya, menurut Rita, terdapat 4 acuan pola makan sehat yang bisa diikuti untuk memperbaiki kebiasaan makan yang salah kaprah selama ini. Diantaranya yakni, menghindari karbohidrat sederhana/gula (tidak makan-minum manis), memodifikasi karbohidrat kompleks (mengurangi porsi nasi, substitusi dengan umbi-umbian dan perbanyak sayuran), modifikasi lemak trans dan lemak jenuh (menghindari gorengan), dan memperbaiki komposisi tubuh (meningkatkan asupan protein, kalsium, vitamin C, air, dan elektrolit).
“Selain itu perlu diingat, jangan mengonsumsi teh, kopi, susu, coklat, dan makanan/minuman yang mengandung itu, sesaat setelah makan protein atau sayuran sumber zat besi. Karena teh, kopi, susu, dan coklat menghambat penyerapan zat besi tersebut. Lebih baik lengkapi dengan buah yang mengandung vitamin C,” pesan Rita seraya mengingatkan betapa masyarakat Indonesia telah salah kaprah selalu minum es teh sesudah makan.
Sebelum dimulai, sosialisasi ini dilengkapi pula tausiah dari Ustaz Dede Irham yang membekali remaja untuk menjaga iman dan imun di tengah gempuran teknologi yang semakin maju. Peserta juga bersemangat saat diajak senam zumba dan poco-poco, dialog interaktif dan kuis, karena mendapatkan doorprize menarik bagi yang beruntung.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah
Penulis: Asti Pradiajayanti
Editor: Kumala Sari Dewi
Fotografer: Asti Pradiajayanti
LEAVE A REPLY