Home Berita Instansi dan Kementerian Kunjungi UMKM Berbasis Produk Lokal di Bangka Tengah, BRIN: Bahas Potensi Naik Kelas

Kunjungi UMKM Berbasis Produk Lokal di Bangka Tengah, BRIN: Bahas Potensi Naik Kelas

1,410
0
SHARE
Kunjungi UMKM Berbasis Produk Lokal di Bangka Tengah, BRIN: Bahas Potensi Naik Kelas

KOBA - Kempelang dan keretek, jenis makanan ini mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya di Pulau Bangka. Produk sejenis kerupuk yang renyah dan gurih ini sangat diterima oleh masyarakat lokal bahkan luar Pulau Bangka. Kali ini Tim Deputi VII Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan lapangan yang berfokus pada pengembangan UMKM berbasis produk lokal sekaligus meninjau Cold Storage yang berada di Desa Kurau, Senin (17/10/2022)

Kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, invensi, dan inovasi ini menyatukan Bappelitbangda, Dinas Perikanan, serta Disperindagkop-UKM Bangka Tengah.

Desa Kurau sebagai sentra industri ekonomi kreatif dalam produk perikanan di Bangka Tengah telah mempunyai setidaknya 37 usaha industri kecil menengah yang secara rutin memproduksi aneka produk kerupuk (getas, kemplang, kericu) yang bahan baku utamanya adalah ikan.

Andreas Maulana, pengelola salah satu UMKM di Kurau bernama Bahek Ewaki ini misalnya, telah melahirkan kurang lebih 20 jenis makanan ringan olahan ikan dengan hasil produksi sebanyak 90 Kg perhari.

Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Dr. Yopi mengatakan, BRIN mendampingi Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam transformasi Balitbangda yang sekarang menjadi Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA).

"BRIN hadir di sini untuk melihat beberapa proses kegiatan di daerah," jelas Yopi saat ditemui di sela acara.

Yopi juga menyampaikan beberapa masukan kepada pegiat UMKM olahan hasil laut ini, agar produknya bisa lebih mempunyai informasi yang diperlukan bagi konsumen.

"Saya berharap ke depan akan ada inovasi di dalam UMKM ini, agar kualitasnya lebih baik lagi, dan naik kelas! Misalnya mencantumkan informasi nilai gizi, serta jumlah kalori per sajian sehingga nanti semakin banyak pembeli yang mengetahui. Karena sekarang zamannya sudah terbuka, semakin banyak informasi yang bisa diberikan maka kita harap akan semakin banyak juga masyarakat yang membeli produk UMKM," tutup Yopi.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Cold Storage yang juga masih berada di Desa Kurau. Gudang penyimpanan ikan segar ini mempunyai kapasitas 30 Ton yang difungsikan untuk menjaga kesegaran ikan dalam waktu lama. Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. *Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

Penulis: Onie R Bana

Editor: Asti P

Fotografer: Irvan