LUBUK BESAR – Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bangka Tengah menghadiri sosialisasi tentang Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui program Gule Kabung, Jumat (28/07/2023).

Dibuka oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Kepulauan Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, sosialisasi yang dilakukan di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, ini bertujuan untuk memfasilitasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) serta Dewan Energi Nasional (DEN) untuk menyosialisasikan penggunaan energi thorium dalam rencana pembangunan PLTT oleh PT. Thorcon Power Indonesia.

Algafry mengatakan sosialisasi ini sebagai proses pengenalan kepada masyarakat terkait adanya rencana pembangunan PLTT di Pulau Gelasa. Ia menyebutkan hal ini juga menjadi tempat diskusi bagi masyarakat dimana hadir juga Bapeten sebagai ahli yang akan mengkaji rencana tersebut.

“Sosialisasi ini juga sebagai ajang pembuka wawasan bagi kita sehingga bisa mendapat informasi mengenai thorium ataupun PLTT. Selain itu, PLTT ini masih dalam pengkajian bahkan Pak Sugeng Sumbarjo (Plt. Kepala Bapeten) juga belum ke Pulau Gelasa, nanti mereka akan turun bersama tenaga ahlinya untuk melihat dan mengkaji apa yang disampaikan oleh PT. Thorcon Power Indonesia,” jelas Algafry.

Dilanjutkan Algafry, Bapeten akan melihat, memantau dan mengkaji mulai dari manfaat hingga resiko yang ada jika PLTT ini dibangun. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berjalan jika masyarakat juga terlibat dan mendukung.

“Proses ini masih panjang sekali dan banyak yang akan dilalui, salah satunya adalah Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang tentunya akan melibatkan masyarakat. Pastinya kita semua ingin agar apa yang direncanakan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama Desa Batu Beriga,” ungkapnya.

Senada, Suganda juga menjelaskan sosialisasi ini bertujuan sebagai wadah memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang thorium, yang merupakan salah satu energi terbarukan.

"Sosialisasi ini menjadi langkah awal terhadap rencana pembangunan nasional, yakni pembangunan PLTT yang rencananya akan dibangun di Pulau Gelasa. Tentunya, pemerintah daerah harus menjembatani rencana program pembangunan nasional tersebut," jelas Pj Gubernur Suganda.

Ia mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjembatani hal tersebut adalah memberikan sarana komunikasi antar pihak terkait baik dari lembaga serta yang paling utama masyarakat setempat.

"Kalau semua setuju, dan hasil penelitian dari Bapeten menganggap ini sangat bagus dan menguntungkan bagi masyarakat, bagi Indonesia, saya sangat setuju. Bapeten yang bertanggung jawab, kalau Bapeten bilang lanjut, kita lanjut, dan kalau masyarakat setuju," ucapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Bapeten, Ir. Sugeng Sumbarjo, M.Eng, mengungkapkan jika pembangunan PLTT merupakan perencanaan jangka panjang yang memerlukan proses yang cukup lama. Ia juga menyebutkan Bapeten akan memastikan tingkat keamanan serta manfaat bagi masyarakat dalam proses pembangunan PLTT nantinya.

"Kami akan memastikan, kalau serius, kami melihat dan tinjau lokasinya juga bersama KLHK, KKP, dan PUPR. Keputusan menggunakan nuklir adalah keputusan negara. Artinya, ini harus disetujui banyak pihak dan undang-undangnya energi baru dan terbarukan yang saat ini sedang dibahas di DPR," tutur Sugeng.

Dalam sosialisasi ini turut hadir di hadapan puluhan perwakilan masyarakat Desa Batu Beriga, yakni Subkoordinator Pemantauan Pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Setjen DEN, Direktur Utama PT. Thorchon Power Indonesia, Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Bapeten, Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Bapeten, Plt. Direktur Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir Bapeten, Kepala TVRI Babel, serta jajaran Pejabat di Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Bangka Tengah. *Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

Penulis: Prayogi J

Editor: Asti P.

Fotografer: Yudi Rispandy/Prayogi J