.jpg)
PANGKALANBARU – Masyarakat Suku Bugis yang berada di Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, menggelar acara adat Pesta Pantai di TPI Desa Batu Belubang, pada hari Sabtu (23/12/2023).
Acara adat Pesta Pantai ini merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan masyarakat Desa Batu Belubang yang memiliki etnis Bugis dari Sulawesi Selatan, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan selama satu tahun penuh.
Hadir dalam pesta adat ini, Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman, yang didampingi Kepala Diperkimhub Bateng, Fani Hendra Saputra, dan Kepala Diperkan Bateng, Imam Soehadi. Turut hadir Sekjen Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Babel, Tetua dan tokoh masyarakat Lembaga Adat Bugis Desa Batu Belubang, Kepala Desa Batu Belubang, serta tokoh agama.
Selaku Bupati, Algafry mengaku sangat mendukung kegiatan adat budaya yang ada di Bangka Tengah untuk melestarikan tradisi Pesta Pantai di Desa Batu Belubang.
"Masyarakat di Desa Batu Belubang memiliki kemajemukan, salah satunya ada masyarakat suku Bugis, dan acara adat pesta pantai ini merupakan keragaman budaya yang hadir di masyarakat kita yang harus kita lestarikan," ujarnya.
Ditandai dengan ritual pelepasan miniatur kapal bagan ke laut, Algafry bersama para tetua dan tokoh adat Bugis Desa Batu Belubang, menaburkan bunga ke laut.
"Kita memaknai ritual ini sebagai adat istiadat budaya suku Bugis yang merupakan bentuk syukur atas hasil tangkapan laut," ujar Bupati yang juga memiliki gelar kebangsawanan suku Bugis Daeng Mappoji ini.
Selaku Kepala Desa Batu Belubang, Ahirman, mengatakan bahwa selain sebagai bentuk syukur, tradisi ini juga merupakan wadah silaturahmi untuk berkumpul masyarakat suku Bugis yang ada di perantauan.
"Suku Bugis perantauan punya prinsip yang diwariskan yaitu saling menghormati dalam bermasyarakat, dan saling membantu sesama perantauan. Acara adat ini juga kita sebut Tudang Sipulung, yang sekaligus menjadi momen yang tepat untuk berkumpul sesama Bugis perantauan untuk bersilaturahmi," ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, Pemkab Bateng melalui Dinas Perkimhub menyerahkan secara simbolis bantuan 12 unit rumah layak huni kepada masyarakat yang diserahkan langsung oleh Bupati Bateng.
"Alhamdulillah hari ini kita juga serahkan 12 unit rumah untuk warga yang memang tidak memiliki hunian yang layak. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat bagi penerima dan pesan saya agar rumah ini dijaga dan dirawat dengan baik," ucap Algafry.
Sementara itu, Kepala Diperkimhub Bateng, Fani Hendra Saputra menjelaskan, program bantuan rumah layak huni di Desa Batu Belubang sudah masuk dalam rencana pembangunan Pemkab Bateng.
"Bantuan ini memang diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Desa Batu Belubang juga kita masukkan dalam program kawasan kumuh, dan sebagian besar programnya adalah pemberian bantuan rumah layak huni," ungkap Fani.
Lanjutnya, program bantuan rumah layak huni di Batu Belubang akan dilanjutkan dengan relokasi kawasan kumuh pada tahun 2025.
"Insyaallah ini akan terus berlanjut. Tahun ini kita serahkan 12 unit rumah dan untuk pembenahan kawasan kumuh kita sudah selesaikan perencanaannya di tahun 2023, kemudian kita akan serahkan ke pusat dan mudah-mudahan di tahun 2025 program relokasi kawasan kumuh di Batu Belubang berjalan lancar," ujarnya.
Pada kegiatan ini pula, Fani Hendra Saputra diberikan gelar kebangsawanan suku Bugis oleh para tetua Lembaga Adat Bugis dan KKSS dengan nama Daeng Pawattak yang memiliki arti 'orang yang mengangkat derajat masyarakat kecil atau tidak mampu'.
"Terima kasih untuk gelar dan amanah yang diberikan suku Bugis kepada saya. Ini merupakan tantangan, artinya bagaimana kita harus bisa betul-betul bermanfaat membantu masyarakat tidak hanya dari gelar saja tetapi juga tindakan. Semoga dengan disematkannya gelar ini, kami dari pemerintah dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat di Desa Batu Belubang," pungkasnya.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah
Penulis: Yudi Rispandy
Editor: Asti Pradiajayanti
Fotografer: Prayogi Januardi
LEAVE A REPLY