Home Berita Instansi dan Kementerian Pemkab Bangka Tengah Fokus Tangani Trauma Healing Anak yang Perlu Perlindungan Khusus

Pemkab Bangka Tengah Fokus Tangani Trauma Healing Anak yang Perlu Perlindungan Khusus

685
0
SHARE
Pemkab Bangka Tengah Fokus Tangani Trauma Healing Anak yang Perlu Perlindungan Khusus

PANGKALAN BARU - Penanggulangan kekerasan pada anak di Kabupaten Bangka Tengah terus dilakukan secara berkesinambungan. Dengan menggandeng lebih banyak peserta dari berbagai sektor, tahun ini Dinas Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bangka Tengah menggelar kembali Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Layanan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus.

Bertempat di Hotel Santika, Kecamatan Pangkalan Baru, Jumat (14/10/2022), sekitar 90 peserta mengikuti materi-materi berkualitas tentang bagaimana melayani dan menindaklanjuti keluhan kasus kekerasan yang ada di masyarakat, khususnya yang menimpa anak.

Membuka kegiatan, hadir Elly Irsyah selaku Asisten Administrasi Umum Setdakab Bangka Tengah. Seperti yang disampaikannya, kekerasan pada anak bisa mengakibatkan trauma yang berkepanjangan. Untuk itulah, tema pelatihan kali ini mengangkat tentang penanganan trauma atau trauma healing.

“Padahal anak adalah generasi bangsa kita yang akan menjadi penentu keberhasilan pembangunan. Apa yang akan terjadi pada masa depan anak kita apabila anak-anak menjadi korban kekerasan baik dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta lingkungan di mana anak tersebut berada,” jelasnya.

Lebih lanjut, Elly menerangkan bahwa tindak kekerasan tersebut akan diingat dalam memori si anak bisa sampai 30 tahun ke depan. Maka terkadang, anak yang pernah menjadi korban kekerasan akan menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari akibat pelampiasan rasa kecewanya.

“Bapak/Ibu, maksud dan tujuan pelatihan kali ini adalah agar kita memberikan pelayanan terbaik bagi anak di Bangka Tengah, khususnya kepada perempuan dan anak yang menjadi korban. Dengan trauma healing diharapkan korban yang ditangani oleh Lembaga layanan ini setidaknya memperoleh pertolongan pertama pada psikisnya,” ujar Elly. 

Dengan pertolongan pertama pada psikis ini, diharapkan anak bisa lebih lancar berbicara dan lebih kuat menghadapi proses selanjutnya terutama di masyarakat.

Materi pertama, Kepala DPPKBPPPA Bangka Tengah, Dede Lina Lindayanti memaparkan terobosan DPPKBPPA Bangka Tengah dalam hal mendukung layanan perlindungan perempuan dan anak ini.

“Kami ada pengembangan PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarg), aplikasi KISANAK, penguatan Forum Anak Selawang Segantang, memperbanyak Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) baik outdoor dan indoor, menggaungkan Sekolah Ramah Anak, juga adanya LPKRA atau Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak dengan melibatkan guru BK di sekolah, khususnya Sekolah Ramah Anak,” jelasnya.

Dede juga menekankan perlunya kerja sama dan tidak bisa hanya pihak Pemkab Bateng saja.

“Peran masyarakat sangat diperlukan. Kami perlu kader-kader di desa. Bagaimana Menyusun rencana tindak lanjut setiap kejadian dan usulan di lapangan, setiap ada kejadian kekerasan,” harapnya.

Seminar yang padat materi ini menghadirkan narasumber diantaranya Astry Evana, S.Psi, M.Psi, Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang membawakan materi Pertolongan Psikologis Pertama pada Masalah Kesehatan Mental.

Peserta yang hadir kali ini terdiri atas perwakilan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Bangka Tengah, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, RSUD, RSUD Pratama Bangka Tengah, Polsek se-Bangka Tengah, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Satuan Tugas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak Bangka Tengah, ditambah jajaran Guru BK SMP Negeri se-Bangka Tengah serta perwakilan Organisasi Wanita se-Bangka Tengah.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

Penulis: Asti Pradiajayanti

Editor: Kumala Sari Dewi

Fotografer: Asti Pradiajayanti