Pangkalan Baru- Salah satu jadwal Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kunjungannya ke Bangka Belitung adalah pembagian sertifikat tanah kepada warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kota Pangkalpinang. Acara yang digelar di GOR Sahabuddin hari ini, Kamis (14/03/2019) juga dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Dr. H. Erzaldi Rosman, SE, MM, perwakilan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Badan Pertanahan Nasional, Walikota dan Bupati se-Bangka Belitung, serta warga penerima sertifikat tanah sejumlah 2.500 bidang.
Sebagai tuan rumah, Erzaldi menyampaikan antusiasme atas kedatangan Presiden dan mengatakan bahwa membangun Bangka Belitung adalah sebuah tantangan besar mengingat luas wilayah yang diantaranya belum terkoneksi dengan baik. Gubernur juga menyampaikan kegembiraannya atas peresmian Terminal Baru Bandara Depati Amir yang baru saja dilaksanakan pagi harinya oleh Presiden. Erzaldi mengutarakan bahwa sebelumnya ekonomi masyarakat Bangka Belitung hanya bergantung pada (industri pertambangan-red) timah saja sehingga ia bertekad, dengan adanya terminal baru bandara dan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK), bisa mentransformasikan usaha pertambangan menjadi sektor pariwisata. "Saat ini adalah momentum untuk semua masyarakat dan seluruh stakeholder untuk membuat diversifikasi sektor perekonomian." tegasnya.
Perwakilan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang, ibu Arie Yuriwin, SH, M.Si yang menjabat sebagai Dirjen Pengadaan Tanah, dalam sambutannya menyampaikan data-data bidang tanah di wilayah Kota Pangkalpinang sebagai contoh kenaikan capaian sertifikasi. Arie memaparkan bahwa pada tahun 2018, Pangkalpinang telah melaksanakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 3.650 bidang, dimana 2.746 bidang telah mendapatkan sertifikat dan sisanya 904 bidang masih dalam proses dikarenakan terkendala masalah administrasi. Pada kesempatan itu Arie meminta Presiden untuk membagikan sertifikat tanah sejumlah 2.500 sertifikat kepada warga yang berasal dari Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah.
Setelah memberikan sertifikat tanah secara simbolis kepada 12 (dua belas) orang perwakilan, Joko Widodo menyampaikan bahwa jika sebelum tahun 2014, proses sertifikasi tanah hanya berkisar 500.000 bidang per tahun, maka saat ini sudah meningkat mencapai rata-rata 5,4 juta sertifikat per tahun. Lebih lanjut Jokowi menghimbau kepada seluruh warga penerima sertifikat untuk berhati-hati merawat sertifkat sebagai barang berharga, dirawat dan dibuat salinan dengan baik. Sertifikat mungkin bisa dipakai untuk agunan pinjaman kredit di bank untuk modal usaha, namun Jokowi menekankan agar warga berhati-hati dalam penggunaan dana pinjaman. Dana harus dipergunakan untuk modal usaha, investasi, untuk ditabung kembali dan bukan untuk perilaku hidup konsumtif.
Pada akhir sambutannya, Jokowi sempat mengutarakan keprihatinannya atas maraknya berita bohong yang beredar di Indonesia. Ia menyayangkan adanya informasi yang tidak benar yang memunculkan banyak asumsi di masyarakat sehingga rawan terpecah belah. Jokowi berharap seluruh masyarakat mau menggunakan akal sehat dan rasional dalam menerima segala informasi. "Aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, aset terbesar bangsa ini adalah kerukunan, persaudaraan, ukhuwah, itulah yang harus kita jaga." pungkasnya.* (AP/JP/Foto:RN)
Sumber : Diskominfosta Bangka Tengah
LEAVE A REPLY