PANGKALANBARU – Sebagai bentuk apresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) terhadap keberhasilan pelaksanaan program pengendalian inflasi yang merupakan kebijakan strategi nasional, Pemerintah Pusat memberikan alokasi bantuan Dana Insentif Fiskal (DIF) tahap II untuk pengembangan komoditi sektor pertanian.
Adapun bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) berupa nursery atau tempat persemaian tanaman hortikultura jenis cabai rawit dan bawang merah yang memiliki kapasitas 1 juta bibit.
Peresmian nursery dilakukan langsung oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman bersama Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali, didampingi Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan RI, Inti Pertiwi Nashwari, serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Edi Romdhoni, Rabu (06/12/2023), di Desa Air Mesu Timur, Kecamatan Pangkalanbaru.
Dengan adanya peresmian nursery ini, Pj Gubernur Babel, Safrizal, mengharapkan adanya peningkatan produksi bawang merah dan juga cabai rawit.
"Sekarang ini produksi bawang merah lokal kita hanya 2 persen dari kebutuhan dan sisanya impor. Secara bertahap kita targetkan pertahun ada kenaikan sekitar 20 persen, begitu juga dengan cabai, kita harapkan bisa menanam antara 80 sampai 100 hektar," ucap Safrizal.
Lebih lanjut Ia mengatakan, dengan penambahan dua jenis tanaman hortikultura ini dapat membuat harga bawang merah dan cabai di pasaran menjadi stabil dan dapat menurunkan angka inflasi.
"Dua komoditi ini menjadi penyumbang inflasi kita. Untuk itu dengan bertambahnya produksi melalui program pembibitan ini, kita targetkan pada bulan Mei 2024 harga cabai rawit itu di angka 50 ribu rupiah," ujar Pj. Gubernur.
Sementara itu, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan RI, Inti Pertiwi Nashwari, memberikan dukungan untuk pengembangan produksi bawang merah dan cabai rawit yang ada di wilayah Bangka Tengah.
"Pertama-tama kami dari Kementan sangat mengapresiasi kesungguhan Pak Bupati Bateng untuk fokus pada sektor pertanian. Kalau Bupatinya serius maka kita dari pusat akan mendukung penuh program-program yang dijalankan, salah satunya kita alokasikan dana untuk nursery di Bangka Tengah ini," ungkap Inti yang menilai lahan di wilayah Bangka Tengah sangat potensial.
Menanggapi hal ini, Bupati Bateng, Algafry Rahman, mengungkapkan bahwa penguatan sektor pertanian menjadi prioritas sebagai penggerak perekonomian daerah.
"Kita di Bangka Tengah memang menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor unggulan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Saat ini Bangka Tengah sudah menyiapkan kurang lebih 20 hektar lahan untuk ditanami dengan bibit yang akan kita semai di nursery ini," ucap Algafry.
Pada kesempatan ini diserahkan juga bantuan bibit durian dan sarana pendukung pertanian. Bibit durian yang merupakan bantuan dari Kementan RI ini diberikan sebanyak 22.000 bibit kepada Kelompok Tani yang ada di Air Mesu Timur.
"Saya atas nama Pemkab Bateng juga mengucapkan terima kasih kepada Kementan RI yang sudah mengalokasikan anggaran untuk pengembangan komoditi unggulan daerah yaitu bibit durian jenis klamunot," ucap Algafry.
Penanaman bibit durian bantuan dari Kementan RI ini dilakukan secara simbolis oleh Direktur Hortikultura Kementan RI, Pj Gubernur Babel, Bupati Bateng, Ketua DPRD Bateng, bersama dengan undangan lainnya.
"Mari kita jadikan durian klamunot ini mendunia dan dikenal orang sebagai buah durian lokal yang berasal dari Bangka Tengah," ujarnya usai simbolis penanaman.
Turut hadir Kepala DPKP Bateng, Kepala Bappeda Babel, Camat Pangkalanbaru, Kepala Kanwil Bank Indonesia Babel, serta unsur Forkopimda.* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah
Penulis: Yudi Rispandy
Editor: Asti Pradiajayanti
Fotografer: Prayogi Januardi
LEAVE A REPLY